HANTU DI SEKOLAH 2
Hantu dengan kepala menyeramkan itu mendekati Hamdan yang tubuhnya membatu oleh ketakutan.
"Kau sedang apa disini?" Tanya perlahan si hantu
"Tidak sedang apa apa" Gemetar Hamdan menjawabnya
"Jangan takut padaku, kepalaku memang menyeramkan, tapi tidak semenyeramkan manusia-manusia yang membunuhku dan mengarang cerita tentangku"
"I.. Iya"
Tidak banyak bicara hantu kepala menyeramkan itu hanya terus berjalan ke arah jendela lalu menghilang
Keesokan harinya Hamdan yang tidak bisa lupa dengan kejadian di perpustakaan tersebut akhirnya bercerita ke temannya Arman yang dipercaya sebagai anak indigo.
"Begitulah Man aku kemarin ketemu sama hantu itu dan sampai sekarang aku masih ingat dengan perkataannya itu"
"Hantu itu akan muncul dan semakin kuat ketika kita sering menceritakannya, seolah-olah ketakutan dan cerita kita adalah makanan baginya"
"Tapi sebenarnya yang aku pikirkan jauh adalah perkataan dia tentang kepalanya, manusia yang membunuhnya serta karangan-karangan cerita tentangnya"
"Apakah kamu mau tahu cerita sebenarnya dengan berkomunikasi lagi sama Dia?"
"Aduh gimana ya, aku mau tapi aku takut"
Arman yang tidak ingin banyak bicara langsung mengajak Hamdan kembali ke perpustakaan sekolah, ia akan mencoba meminta hantu tersebut masuk kedalam tubuh Hamdan sementara, dan akan memberikannya pertanyaan.
Sampai di perpustakaan keduanya duduk saling berhadapan, Arman meminta Hamdan untuk memejamkan mata serta memposisikan tangan kanannya seperti akan salaman.
Arman yang memposisikan tangan kanannya juga yang hampir menempel dengan tangan kanan Hamdan, mendorong tangan kanannya Hamdan tanpa menyentuhnya, Hamdan yang merasakan itu kaget, sebab tangannya seakan terdorong oleh angin.
Namun Arman menghentikannya dan bilang "Ah jangan, kau tidak akan kuat menampungnya, bisa bisa kau yang kerasukan, biar dia masuk ke tubuhku saja, kau siapkan saja pertanyaannya"
Dengan posisi yang sama Arman akhirnya memasukan hantu itu pada tubuhnya, dengan suara yang berat dan perlahan
"Apa yang kau inginkan dariku? "
"Siapa kamu sebenarnya?"
"Aku adalah guru di sekolah ini"
"Kenapa kamu ada di perpustakaan sekolah ini?"
"Aku korban pembunuhan guru-guru dan kepala sekolah yang tidak suka kepadaku sebab cara pembelajaranku berbeda dengan mereka, dan terlalu banyak rahasia mereka yang aku ketahui"
"Bagaimana kamu bisa di bunuh?"
"Mereka mengarang cerita jika aku tertimpa batu saat pembangunan perpustakaan ini, yang lebih kejamnya mereka mengarang cerita jika itu terjadi karena aku korupsi uang pembangunan perpustakaan ini..."
Belum sampai selesai tiba-tiba Arman membuka matanya dan pundaknya kanannya naik seakan akan sedang melepaskan pelukan.
"Sudah sudah aku tidak kuat, jika diteruskan bisa-bisa aku kerasukannya, harusnya tadi kau bilang jangan ganggu siswa-siswi disini sebab mereka tidak bersalah dengan apa yang telah terjadi pada dia"
"Ah maaf, aku terlalu penasaran dengan keberadaannya disini"
"Sudah tidak apa-apa biar nanti aku coba komunikasikan lagi", lalu Arman pun memberi pesan kepada Hamdan jika dia datang kesini dan badannya terasa berat, katakan saja dalam hati "jangan ganggu aku, aku tidak pernah ganggu kamu", dengan begitu katanya ia tidak akan mengganggu kamu.
Komentar
Posting Komentar