PAK JAKI
Kota ini sedang ramai oleh pak Jaki dengan sebelas anaknya yang suka memalak dan mencuri dari warga yang bekerja untuk jajan anak-anaknya di warung sekolah di mana tiangnya terbuat dari kayu bekas pembangunan sekolah.
Yang menjadi semakin ramai hari ini Pak Jaki akan memiliki anak yang ke dua belas dari istri yang baru ia nikahi, meski istrinya dikenal dermawan karena suka bagi-bagi susu ke sekolah, tapi dermawan juga kepada paman-pamannya yang suka main judol.
Sebab ketidakbecusan Pak Jaki dan keluarganya dalam mengurus sebelas anak yang sebelumnya, lalu sekarang mau menambah lagi satu, banyak warga yang memandang anaknya yang baru ini akan lebih "cacat" dan "jahat", banyak warga pula yang mendoakan kematian anak pak Jaki yang ke dua belas sekarang, sebelum anak Pak Jaki lah yang membunuh mereka secara perlahan-lahan.
Tapi Pak Jaki juga bukan lah seorang pria yang lemah dan bodoh, Pak jaki selalu memiliki seribu satu alasan untuk menjawab seribu pertanyaan yang datang kepadanya, dan satu alasan yang paling ia senangi adalah; "Semua demi kebaikan kota ini, jika kalian tidak di palak dan di curi oleh anak-anak ku, maka kalian akan semakin leha-leha dan malas-malasan dalam mencari rezeki, mau jadi apa kota ini jika kalian tidak gigih!?", dengan gagah Pak Jaki berkoar-koar di mimbar, televisi, surat kabar dan media sosial, kecuali di hadapan istrinya.
Komentar
Posting Komentar